Subscribe

Tuesday, December 9, 2008

Mengungkap Fenomena Maraknya Hotspot

Udah bukan hal yang baru lagi bagi kita saat melihat pengunjung mall dengan antusias melahap berita dari Internet melalui laptop di depannya, dengan hanya di temani sebotol air mineral atau snack udah dapat mengakses internet. Atau sekelompok mahasiswa yang menghabiskan waktunya di lingkungan kampus demi 'gratisan' Internet setiap hari. Namun jika kita cermati dengan baik, sebenarnya apakah sasaran utama dari penyedia layanan ini pada ruang publik kita?

Ada banyak sekali alasan untuk suatu pihak memasang hotspot pada lokal area bisnisnya. Sebut saja kampus, karena institusi pendidikan ini mempunyai tujuan paling 'mulia' dalam pemasangan hotspot. Tujuan utama suatu kampus dalam menyediakan layanan hotspot tentu saja untuk memperluas akses civitas akademikanya terhadap informasi global melalui Internet.


Seperti yang kita ketahui sejak banyaknya kampus menyediakan layanan hotspot memang kampus tersebut berhasil menjadi 'rumah kedua' bagi sebagian mahasiswa. Namun untuk alasan apakah mereka betah berlama-lama tinggal di kampus dengan laptop atau PDA-nya. Sebagian besar dari mahasiswa itu pasti semata-mata hanya karena 'gratis'. Karena seperti yang kita ketahui bersama, bahwa biaya komunikasi di Indonesia, termasuk untuk koneksi Internet, masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Itulah mengapa para mahasiswa lebih memilih 'gratis' di kampus, daripada 'bayar' di luar.

Aspek fasilitas kampus merupakan salah satu faktor penentu layak tidaknya sebuah perguruan tinggi disebut 'bergengsi'. Bayangkan jika sebuah perguruan tinggi ternama sekelas UGM atau UI tidak mempunyai hotspot. Apa kata dunia? Itulah mengapa saat ini banyak kampus berlomba memperbaiki infrastrukturnya, termasuk infrastruktur IT-nya.

Lalu bagaiman dengan pemasangan hotspot pada suatu pusat keramaian? Untuk yang satu ini, alasannya sangat mudah di tebak, tak lain dan tak bukan adalah aspek bisnis semata. Ya sebuah ruang public yang menyediakan hotspot pastilah akan menarik bagi para surfer untuk mendatanginya, para surfer ini biasanya berasal dari ekonomi menengah ke atas. ini merupakan suatu nilai tambah bagi proses marketing suatu pusat keramaian seperti cafe, mall dll.

jadi sebenarnya hal terpenting dari fenomena maraknya pemasangan hotspot saat ini adalah bukan untuk apa mereka memasangnya, namun bagaimana kita memanfaatkannya. Orang yang memakai layanan tersebut hanya untuk sekedar mengetahui gossip artis dan film terkini tentunya tidak akan mendapat manfaat yang sama dengan orang yang memakainya untuk bekerja melihat harga saham. Begitu juga dengan mahasiswa, walaupun sama-sama mendapat akses gratis di kampus, tergantung dengan bagaimana mereka akan memanfaatkannya.
[More..]